Ciamis sebagai salah satu provinsi di Jawa Barat, letaknya di sebelah
Utara berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan,
sebelah Barat dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, sebelah
Timur dengan Kota Banjar dan Propinsi Jawa Tengah, dan sebelah Selatan
dengan Samudera Indonesia. Berdasarkan letak geogerafisnya Kabupaten
Ciamis berada pada posisi strategis yang dilalui jalan Nasional lintas
Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Tengah dan jalan Provinsi lintas
Ciamis – Cirebon – Jawa Tengah. Letak astronomisnya berada pada 108°20’
sampai dengan 108°40’ Bujur Timur dan 7°40’20” sampai dengan 7o41’20’’
Lintang Selatan. Luas wilayah Ciamis sebesar 244,479 Ha atau 7,73
persen dari total luas daratan Propinsi Jawa Barat. Dalam konteks
pengembangan wilayah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Ciamis mempunyai 2
(dua) Kawasan Andalan yaitu Kawasan Andalan Priangan Timur dan Kawasan
Andalan Pangandaran.
Suhu udara rata-rata di Ciamis tahun 2009 berkisar antara 20,0°C sampai
dengan 30,0°C Tempat–tempat yang letaknya berdekatan dengan pantai
mempunyai suhu udara rata-rata relatif tinggi. Kabupaten Ciamis terletak
pada lahan dengan keadaan morfologi datar-bergelombang sampai
pegunungan, dengan kemiringan lereng berkisar antara 0 – 40 % dengan
sebaran 0 – 2 % terdapat di bagian tengah - timur laut ke selatan dan
2-40 % tersebar hampir di seluruh wilayah kecamatan. Jenis tanah
didominasi oleh Latosol, podsolik, alluvial dan grumusol.
Rata-rata curah hujan di Kabupaten Ciamis selama tahun 2009 adalah
sebesar 3 606,50 mm sedangkan curah hujan 177.40 hari. Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 10 991 (mm) dan terendah
terjadi pada bulan Agustus sebesar 67 (mm) dan Hari hujan tertinggi
terjadi pada bulan April sebesar 214 dan terendah terjadi pada bulan
Agustus sebesar 16. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut
Schmidt-Ferguson, Kabupaten Ciamis pada umumnya mempunyai tipe iklim C.
Kabupaten Ciamis dialiri oleh sungai utama yaitu sungai Citanduy yang
mengalir mulai dari Gunung Cakrabuana (hulu) di Kabupaten Tasikmalaya
dan bermuara di Sagara Anakan Provinsi Jawa Tengah dengan anak-anak
sungainya terdiri dari sungai Cimuntur, sungai Cijolang dan sungai
Ciseel. Dibagian selatan mengalir sungai Cimedang dengan anak sungainya
terdiri dari sungai Cikondang, sungai Cibegal, sungai Cipaledang, sungai
Cibungur, sungai Citatah I, sungai Citatah II, sungai Cigugur, sungai
Ciharuman, sungai Cigembor, sungai Cikuya, sungai Cijengkol, sungai
Cimagung dan sungai Cicondong. Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis
termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, sedangkan sisanya
termasuk ke dalam DAS Cimedang.
Sebagian besar desa di Ciamis merupakan desa bukan pesisir yang
jumlahnya mencapai 328 desa dengan topografi wilayah sebagian besar
berada di dataran yaitu sebanyak 153 desa dan yang berada di lereng
sebanyak 162 desa, sedangkan desa yang berada di Daerah Aliran Sungai
(DAS) sebanyak 13 desa.
2. PEMERINTAHAN
Sejak otonomi daerah diberlakukan pada tahun 2001, Kabupaten Ciamis
mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Ciamis dengan 30 kecamatan
dan Kota Banjar 4 kecamatan. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk
di Kabupaten Ciamis dan untuk mengurangi rentang kendali pemerintahan
pada tahun 2006 di Kabupaten Ciamis mengalami pemekaran sebanyak 6
kecamatan, sehingga dari 30 kecamatan menjadi 36 kecamatan. Begitu juga
untuk jumlah desa, selama periode 2007 – 2009, jumlah desa bertambah
sebanyak 3 desa. Demikian juga untuk periode yang sama jumlah Rukun
Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) mengalami penambahan sebanyak 27
Rukun Warga (RW) dan 92 Rukun Tetangga (RT).
Jumlah PNS di Ciamis mengalami peningkatan dari 18.404 orang pada tahun
2008 menjadi 18.966 orang pada tahun 2009 Berdasarkan komposisi pegawai
menurut jeniskelamin, selama tahun 2007 - 2009 rata-rata jumlah pegawai
laki-laki meningkat sebesar 1,37 persen sedangkan pegawai perempuan
sebesar6,47 persen.
Selanjutnya data yang ada juga menunjukkan adanya penurunan kualitas PNS
dari sisi pendidikan yaitu semakin banyaknya jumlah pegawai yang
berpendidikan SMA ke bawah, sementara jumlah pegawai yang berpendidikan
tinggi (Diploma ke atas) semakin berkurang, hal ini disebabkan adanya
pengangkatan pegawai honorer yang bekerja di pemerintah daerah Kabupaten
Ciamis dengan tingkat pendidikan yang rata-rata memiliki pendidikan di
bawah SMA.
Peta perpolitikan Kabupaten Ciamis hasil Pemilihan Umum (PEMILU) Tahun
2009 menunjukan dominasi PDI-P di parlemen (DPRD) yang diikuti oleh
Demokrat dan Golkar. Jumlah anggota DPRD yang berasal dari PDI-P
sebanyak 11 orang lebih dari seperlima dari total anggota DPRD Ciamis.
Jumlah terbanyak kedua dan ketiga ditempati Partai Demokrat dan Partai
Golkar dengan jumlah perolehan kursi masing-masing sebanyak 9 dan 8.
Partai Demokrat merupakan partai politik yang fenomenal, apabila
dibandingkan dengan PEMILU sebelumnya partai politik ini secara perlahan
dan pasti mengalami lonjakan jumlah perolehan kursi di Parlemen(DPRD)
Kabupaten Ciamis di mana pada PEMILU tahun 2004 hanya menempatkan 1
kursi (2,22 %) sedangkan pada tahun 2009 melonjak menjadi 9 kursi (18,00
%), dan yang paling mengejutkan yaitu perolehan kursi untuk Partai
GOLKAR dimana pada PEMILU sebelumnya memperoleh 14 kursi (31,11 %)
berkurang menjadi 8 kursi(16,00 %).
Untuk membiayai pembangunan, pemerintah di Kabupaten Ciamis pada tahun
2009 menghabiskan anggaran hampir 1,348 triliun rupiah seperti yang
tercatat pada realisasi APBD Kabupaten Ciamis. Jumlah ini meningkat
sebesar 15,91 persen dari APBD pada 2007. Dari total APBD Kabupaten
Ciamis sebesar 1,348 triliun, PAD hanya menyumbang sebesar 0,051 triliun
atau sekitar 3,84%, sementara DAU menyumbang sekitar 1,05 triliun
rupiah atau sekitar 63,81%, dengan demikian pembiayaan kegiatan
pembangunan di Kabupaten Ciamis masih tergantung dari DAU.
3. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat
yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup.Salah satu indikator
pendidikan adalah Angka Melek Huruf di Kabupaten Ciamis dari
tahun2007-2009 terlihat adanya peningkatan persentase penduduk yang
melek huruf pada tahun 2007sebesar 96,57 persen meningkat menjadi
97,01persen pada tahun 2009. Begitu juga untuk Rata-rata Lama Sekolah
penduduk Kabupaten Ciamis bersekolah lebih lama, dimana indikator ini
ditunjukkan dengan rata-rata lama sekolah untuk tahun 2007 sebesar 6,78
meningkat pada tahun 2009 menjadi 7,09 tahun, atau memutuskan berhenti
ketika kelas 2 SMP.
Capaian di bidang pendidikan terkait erat dengan ketersediaan fasilitas
pendidikan. Pada jenjang pendidikan SD di Kabupaten Ciamis untuk tahun
ajaran 2009/2010 seorang guru rata-rata mengajar 17 murid SD. Semakin
tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin sedikit,
dimana untuk jenjang Pendidikan SLTP rata-rata seorang guru mengajar 21
murid dan dijenjang SLTA beban seorang guru hanya mengajar 13 murid.
Daya tampung sekolah terhadap banyaknya murid haruslah seimbang agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Semakin banyak murid
dalam satu sekolah semakin turun daya serap murid terhadap materi.
Kemampuan daya tampung sekolah untuk jenjang pendidikan SD di Kabupaten
Ciamis mencapai 137 orang, sedangkan pada jenjang pendidikan SMP daya
tampung sebesar 301 orang dan pada jenjang pendidikan SMA sebesar 273
orang
Comments
Post a Comment